Misi

Menuju Kalteng Hebat dan Berdaya Saing

Bagikan

Misi MENUJU KALTENG “HEBAT “ yang mencerminkan visi untuk mencapai HARMONIS; ENERGIK; BERMARTABAT; AKUNTABEL; DAN TERDEPAN, sebagai berikut :

  1. Misi: HARMONIS
    a) Mewujudkan penciptaan dan membangun masyarakat yang rukun damai, toleran, dan inklusif di tengah keberagaman suku agama, dan budaya.
    b) Mewujudkan penguatan dialog antar agama, kebudayaan, dan kesadaran sosial, serta kampanye anti-diskriminasi.
    c) Mewujudkan mengukur dan survei tahunan persepsi masyarakat dan tingkat harmoni antar berbagai kelompok dan organisasi kemasyarakatan di masyarakat.
  2. Misi: ENERGIK
    a) Mengoptimalkan pengembangan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) Kalimantan Tengah melalui peningkatan pendidikan, kesehatan, dan pelatihan kerja, guna menciptakan tenaga kerja yang produktif dan inovatif.
    b) Mewujudkan peningkatkan produktivitas ekonomi.
    c) Mewujudkan pembangunan dan peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan sebagai akses konektivitas.
    d) Mewujudkan pembangunan, peningkatan dan pemerataan infrastruktur teknologi informasi dan sistem digital.
    e) Mewujudkan pembangunan dan peningkatan “Kalimantan Tengah Terang”: akses listrik seluruh desa.
    f) Mewujudkan program pelatihan berbasis teknologi digital
    g) Mewujudkan peningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan sumber daya manusia di Kalimantan Tengah:.

  • Peningkatan kualitas pendidikan: Meningkatkan akses dan mutu pendidikan dasar hingga menengah, serta pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal.
  • Mewujudkan Layanan kesehatan yang prima: Memperkuat layanan kesehatan melalui peningkatan fasilitas, tenaga medis, dan program kesehatan preventif.
  • Mewujudkan pengembangan sumber daya manusia melalui Program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing.
    h) Mewujudkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
    i) Mewujudkan peningkatan produktivitas tenaga kerja skill dan non skill.
    j) Mewujudkan pengendalian Angka Pengangguran Terbuka (APT).
    k) Mewujudkan mengukur produktivitas tenaga kerja disektor formal dan informal.
    l) Mewujudkan penumbuhan dan peningkatan wirausaha baru.
    m) Mewujudkan pengembangan kewirausahaan di kalangan pemuda (generasi Z dan Millaneal).
    n) Mewujudkan sinergisitas Industri Hilirisasi dengan Pemerintah Pusat.

  1. Misi: BERMARTABAT
    a) Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengentasan kemiskinan.
    b) Mewujudkan akses dan layanan kesehatan yang lebih baik
    c) Mewujudkan peningkatan kualitas dan akses pendidikan: akses dan mutu pendidikan dasar hingga menengah, serta pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal.
    d) Mewujudkan peningkatan pembangunan ekonomi.
    e) Mewujudkan peningkatan infrastruktur dasar di wilayah terpencil, dan jaminan kesehatan nasional, dan pengembangan pendidikan karakter.
    f) Mewujudkan peningkatkan kualitas hidup sehingga masyarakat hidup layak dan sejahtera.
    g) Mewujudkan penurunan angka kemiskinan daerah
    h) Mewujudkan peningkatan akses air bersih dan sanitasi layak
    i) Mewujudkan peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan.
    j) Mewujudkan mengukur peningkatan kualitas pendidikan dengan target peningkatan angka partisipasi sekolah.
    k) Mewujudkan survei tahunan yang mengukur tingkat kebahagiaan dan kesejahteraan psikologis masyarakat.
  2. Misi: AKUNTABEL
    a) Menekankan dan memfokuskan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparansi, integritas, dan akuntabilitas dalam pemerintahan.
    b) Penerapan teknologi informasi dan sistem digital dalam pengelolaan administrasi dan pelayanan publik, perbaikan mekanisme pengawasan anggaran, dan penguatan sistem pelaporan publik.
    c) Memastikan kepercayaan publik dan pengelolaan sumber daya yang efektif.
    d) Melakukan survei kepuasan publik terhadap kecepatan, transparansi, dan efektivitas layanan publik.
    e) Mengukur dan Evaluasi Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK), kepuasan publik terhadap layanan pemerintah, implementasi e-government, jumlah laporan dan tindak lanjut audit publik.
  3. Misi: TERDEPAN
    a) Mewujudkan pembangunan, perbaikan dan peningkatan kualitas infrakstruktur jalan dan jembatan.
    b) Mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan penaga pendidik.
    c) Mewujudkan dan meningkatkan layanan kesehatan yang prima serta meningkatkan kesejahteraan tenaga medis.
    d) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, benar dan bersih (Good Government).
    e) Mewujudkan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dan benar dengan berwawasan lingkungan.
    f) Mewujudkan dan meningkatkan proktifitas pembangunan pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan sebagai lumbung pangan nasional melalui intensfikasi dan deversifikasi guna kesejahteraan petani dan masyarakat.
    g) Menumbuhkembangkan ekonomi kreatif yang handal dan berdaya saing di Kalimantan Tengah.
    h) Menciptakan dan membuka seluas-luasnya lapapangan kerja bagi warga masyarakat Kalimantan Tengah.
    i) Mewujudkan pembangunan parawisata yang berkualitas untuk meningkatkan kesejahteraan mayarakat Kalimantan Tengah.
    III. PROGRAM STRATEGIS
    Program strategis yang dapat diimplementasikan untuk mencapai visi menuju KALTENG “HEBAT” dengan fokus pada Harmonis; Energik; Bermartabat; Akuntabel; dan Terdepan, sebagai berikut :
  4. HARMONIS
    Program untuk mewujudkan keharmonisan sosial menekankan pada upaya penguatan kohesi sosial, pengurangan potensi konflik, dan peningkatan toleransi di tengah keberagaman etnis, budaya, dan agama. Strategi ini difokuskan pada menciptakan ruang dialog dan keterlibatan masyarakat secara inklusif.
    Program Strategis:
    a) Program Revitalisasi Budaya Lokal: Mendukung keberlangsungan budaya lokal melalui pengembangan desa budaya yang mempromosikan nilai-nilai tradisional, serta pelatihan kesenian lokal bagi generasi muda.
    b) Program Pelibatan Tokoh Masyarakat dan Agama: Meningkatkan peran tokoh masyarakat dan agama dalam pembangunan daerah, terutama dalam memediasi konflik dan mengembangkan program pembangunan berbasis komunitas.
    c) Program Desa Toleransi: Menyusun program khusus di desa-desa yang rentan konflik untuk membangun kesadaran dan penerimaan perbedaan melalui pelatihan, penyuluhan, dan kerjasama antar warga.
    d) Program Pusat Dialog Antar agama dan Budaya: Mendirikan pusat dialog yang menyediakan ruang untuk diskusi lintas agama dan budaya, serta kampanye yang mendukung nilai-nilai pluralisme.
    e) Program Penguatan Kampanye Anti-Intoleransi dan Anti-Diskriminasi: Meluncurkan kampanye publik yang aktif melawan diskriminasi berbasis suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA) dengan pendekatan media sosial dan acara-acara komunitas.
    f) Program Pengembangan Ekonomi Sosial Inklusif: Program yang mendorong kolaborasi ekonomi diantara berbagai kelompok sosial untuk mengurangi ketimpangan sosial yang dapat memicu konflik.
  5. ENERGIK
    Mengoptimalkan potensi sumber daya manusia menjadi fokus utama dengan menyiapkan SDM yang mampu bersaing di era global, menciptakan lingkungan yang inovatif dan produktif. Peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat menjadi kunci utama.
    Program Strategis:
    a) Program Pembangunan dan Peningkatan serta Percepatan Infrastruktur (Jalan dan Jembatan) yang berkeadilan dan merata.
    b) Program Peningkatan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Unggul dan Produktif.
    c) Program Menjadikan Kalteng sebagai Sumber Pangan Daerah dan Nasional.
    d) Program Birokrasi yang Bersih, Profesional dan Berintegritas.
    e) Program Pengembangan Industri Berbasis Potensi Lokal: Mendorong pengembangan industri yang memanfaatkan sumber daya alam lokal seperti rotan, kayu, dan sumber daya laut, dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
    f) Program Beasiswa untuk Pendidikan Luar Negeri: Memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi untuk belajar di luar negeri dengan komitmen untuk kembali berkontribusi dalam pembangunan daerah.
    g) Pusat Inovasi Teknologi Daerah: Membentuk pusat inovasi yang berkolaborasi dengan universitas dan industri untuk mengembangkan produk teknologi yang mendukung sektor pertanian, kehutanan, dan maritim.
    h) Program penurunan angka pengangguran; program peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM); program peningkatan produktivitas tenaga kerja, dan jumlah start-up baru yang lahir setiap tahun
    i) Program Pelatihan Berbasis Keterampilan (Vocational Training): Pengembangan pusat pelatihan kerja yang mengajarkan keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, khususnya di sektor industri kreatif, teknologi informasi, dan manufaktur.
    j) Program Pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics): Peningkatan kualitas pendidikan di bidang sains dan teknologi, dengan kolaborasi antara sekolah, perguruan tinggi, dan industri.
    k) Program Fasilitasi Start-up dan Wirausaha Muda: Mendorong program inkubator bisnis dan pendanaan start-up bagi generasi muda untuk menciptakan inovasi dalam berbagai sektor, termasuk pertanian, teknologi, dan pariwisata.
    l) Program Penguatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat: Membangun akses kesehatan yang lebih baik dengan menyediakan program jaminan kesehatan yang luas dan infrastruktur kesehatan yang memadai, terutama di daerah pedesaan.
  6. BERMARTABAT
    Berfokus pada peningkatan kesejahteraan dan martabat masyarakat dengan memastikan untuk mendapatkan akses terhadap pendidikan berkualitas, kesehatan yang memadai, dan peluang ekonomi yang adil.
    Program Strategis:
    a) Program Pengentasan Kemiskinan Terpadu: Meluncurkan program yang fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin melalui bantuan modal usaha, pelatihan kewirausahaan, dan akses pasar.
    b) Program Pembangunan Infrastruktur Dasar: Penyediaan akses air bersih, sanitasi, listrik, serta infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah terpencil, guna memastikan semua warga mendapatkan fasilitas dasar yang layak.
    c) Program Peningkatan Akses Layanan Kesehatan: Membangun rumah sakit dan pusat kesehatan di daerah yang kurang terlayani serta meningkatkan jumlah tenaga kesehatan melalui program distribusi dokter spesialis, dokter dan perawat ke daerah pedalaman.
    d) Program Pendidikan untuk Semua: Mengimplementasikan kebijakan wajib belajar 12 tahun dengan dukungan beasiswa bagi siswa dari keluarga kurang mampu, dan memastikan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah pelosok.
    e) Program Penguatan Jaringan Sosial Kesejahteraan (Social Safety Net): Menyediakan jaminan sosial bagi kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, dan keluarga berpenghasilan rendah, guna memastikan kesejahteraan sosial yang inklusif.
    f) Program Kesetaraan Gender: Mengintegrasikan kesetaraan gender dalam semua sektor pembangunan dengan memberikan dukungan kepada perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam dunia usaha dan pemerintahan.
    g) Program Perlindungan Anak: Membangun sistem perlindungan anak dengan mendirikan pusat layanan terpadu yang menangani kasus kekerasan, eksploitasi, dan memberikan bantuan rehabilitasi.
  7. AKUNTABEL
    Tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel merupakan inti dari program ini. Pemerintah bertanggung jawab untuk menerapkan sistem pengelolaan yang terbuka, mendorong partisipasi masyarakat dalam pengawasan publik, danmemastikan setiap kebijakan diimplementasikan secara adil dan tepat sasaran.
    Program Strategis:
    a) Program Penguatan Implementasi Sistem e-Government: Menerapkan sistem digital dalam pengelolaan administrasi pemerintahan, termasuk layanan publik, pembayaran pajak, dan pengawasan anggaran, untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi.
    b) Program Penguatan Sistem Pengawasan Internal: Membentuk lembaga pengawas internal yang independen dengan wewenang untuk mengaudit penggunaan anggaran, proyek-proyek infrastruktur, dan layanan publik secara real-time.
    c) Program Penguatan Anti-Korupsi: Menerapkan kebijakan anti-korupsi yang ketat, termasuk pelaporan publik secara berkala, transparansi anggaran, dan pemberdayaan masyarakat melalui kanal-kanal pengaduan publik yang terbuka.
    d) Program Pendidikan Anti-Korupsi di Sekolah dan Perguruan Tinggi: Memasukkan pendidikan anti-korupsi kedalam kurikulum sekolah dan universitas untuk menanamkan nilai integritas sejak dini.
    e) Program Penilaian Kinerja Berbasis Merit: Menerapkan sistem penilaian kinerja berbasis prestasi (merit-based) di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam birokrasi.
    f) Program Sistem Pengelolaan Risiko: Mengembangkan sistem pengelolaan risiko dalam pengelolaan keuangan publik untuk mengidentifikasi dan memitigasi potensi korupsi dan penyimpangan anggaran.
    g) Program Aplikasi Partisipasi Publik dalam Pengawasan: Mengembangkan platform digital di mana masyarakat dapat memantau langsung proyek pembangunan dan melaporkan ketidaksesuaian atau penyelewengan.
  8. TERDEPAN
    Provinsi Kalimantan Tengah berupaya menjadi terdepan dalam inovasi, pembangunan ekonomi, dan pengelolaan lingkungan. Program-program yang dirancang fokus pada pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta peningkatan daya saing di tingkat nasional dan global.
    Program Strategis:
    a) Program Penguatan Pengembangan Sektor Ekonomi Hijau:
    Memanfaatkan potensi sumber daya alam Kalimantan Tengah dengan pendekatan ramah lingkungan, seperti ekowisata, pertanian berkelanjutan, dan energi terbarukan.
    b) Program Penguatan Infrastruktur Terpadu Berkelanjutan: Membangun infrastruktur modern yang ramah lingkungan, seperti transportasi publik berbasis energi terbarukan, serta memperbaiki infrastruktur jalan dan pelabuhan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa.
    c) Program Pusat Inovasi dan Penelitian Teknologi: Mendirikan pusat penelitian dan pengembangan (R&D) yang berfokus pada inovasi teknologi di bidang pertanian, kehutanan, dan teknologi informasi, guna memperkuat daya saing Kalimantan Tengah di pasar nasional dan global.
    d) Program Penguatan Pelestarian Hutan dan Rehabilitasi Lahan: Melaksanakan program rehabilitasi hutan dan pengurangan emisi karbon dengan menanam kembali lahan yang gundul serta menerapkan kebijakan pelestarian lingkungan yang ketat.
    e) Program Pembangunan Ekonomi Berbasis Ekologi: Mengintegrasikan pendekatan ekologi dalam pembangunan ekonomi dengan fokus pada sektor pertanian berkelanjutan, energi terbarukan, dan pengelolaan hutan lestari.
    f) Program Penguatan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK): Mengembangkan kawasan ekonomi khusus yang berfokus pada industri unggulan, seperti agroindustri dan ekowisata, untuk meningkatkan daya saing ekonomi Kalteng di pasar internasional.
    g) Program “Green Infrastructure”: Membangun infrastruktur hijau yang ramah lingkungan, termasuk proyek transportasi umum yang rendah emisi dan pemanfaatan energi terbarukan dalam pembangunan fasilitas umum.
    Program Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah:
    a) Pengembangan SDM Aparatur Daerah: Melalui pelatihan manajemen pemerintahan modern, SDM pemerintah daerah dapat lebih siap dalam menerapkan kebijakan yang berbasis data dan teknologi.
    b) Kerjasama Internasional: Mendorong pemerintah daerah untuk melakukan kerjasama internasional dengan organisasi global untuk berbagi praktik terbaik dalam pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
    Dengan program-program strategis ini, diharapkan Visi menuju KALTENG “HEBAT” dapat tercapai, membawa KaLIMANTAN TENGAH menuju Harmonis, Energik, Bermartabat, Akuntabel, dan Terdepan, yang berkelanjutan.

    IV. ANALISIS SWOT
    Analisis SWOT untuk Visi menuju KALTENG “HEBAT” dapat membantu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi dalam mencapai tujuan pembangunan daerah. Berikut adalah analisis SWOT per kuadran:
    Strengths (Kekuatan)
    1) Keragaman Sosial Budaya yang Kuat
    Kalimantan Tengah memiliki kekayaan budaya yang beragam, termasuk adat istiadat dan kearifan lokal. Dengan visi Harmonis, Kalteng dapat menjaga stabilitas sosial dan memperkuat kohesi masyarakat.
    2) Sumber Daya Alam yang Melimpah
    Kalteng memiliki kekayaan sumber daya alam, seperti hutan, lahan pertanian, perkebunan, dan tambang, yang merupakan kekuatan untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
    3) Dukungan Kebijakan Pemerintah Pusat
    Visi ini sejalan dengan program pembangunan nasional, seperti Nawacita dan kebijakan Desentralisasi. Ini memberikan Kalteng peluang besar untuk mendapatkan dukungan anggaran dan proyek strategis dari pusat.
    4) Semangat Energi dan Inovasi
    Fokus pada aspek Energik dalam visi ini menunjukkan komitmen Kalteng untuk mendorong inovasi di berbagai sektor, termasuk sektor industri dan digitalisasi, yang penting dalam menghadapi era industri 4.0.
    5) Komitmen terhadap Akuntabilitas Pemerintahan
    Dengan prinsip Akuntabel, visi ini menggarisbawahi pentingnya tata kelola pemerintahan yang transparan, yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan daerah.
    Weaknesses (Kelemahan)
    1) Infrastruktur yang Belum Merata
    Memiliki potensi besar, banyak wilayah di Kalimantan Tengah yang masih menghadapi masalah infrastruktur dasar, seperti jalan, listrik, dan akses teknologi. Keterbatasan ini menghambat realisasi penuh visi Terdepan.
    2) Tantangan dalam Peningkatan IPM
    Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Tengah relatif masih perlu ditingkatkan. Kualitas pendidikan, kesehatan, dan layanan publik yang belum merata membuat implementasi visi Bermartabat menjadi tantangan besar.
    3) Isu Lingkungan yang Kompleks
    Kalimantan Tengah menghadapi masalah besar terkait kebakaran hutan, deforestasi, dan degradasi lahan. Pengelolaan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dapat bertentangan dengan upaya menjaga Harmoni lingkungan dan sosial.
    4) Kapasitas Birokrasi
    Mendorong pemerintahan yang akuntabel, implementasi di lapangan mungkin menghadapi hambatan terkait kapasitas birokrasi daerah yang masih memerlukan peningkatan dalam hal efisiensi dan profesionalisme.
    Opportunities (Peluang)
    1) Potensi Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya dan Alam
    Kalteng memiliki peluang besar untuk mengembangkan sektor pariwisata, khususnya ekowisata dan wisata budaya, yang dapat mendukung visi Harmonis dan Bermartabat.
    2) Transformasi Digital dan Industri 4.0
    Dengan penerapan teknologi digital, Kalimantan Tengah dapat meningkatkan daya saing di tingkat nasional maupun global, sesuai dengan visi Terdepan. Pengembangan infrastruktur digital dapat membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan akses informasi di seluruh wilayah.
    3) Dukungan Investor untuk Sumber Daya Alam
    Adanya minat investor terhadap sumber daya alam Kalimantan Tengah, terutama disektor tambang dan perkebunan, memberikan peluang besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
    4) Kebijakan Pemerintah Pusat terkait IKN (Ibu Kota Negara Nusantara)
    Pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur dapat membawa manfaat tidak langsung bagi Kalimantan Tengah, terutama sebagai penyangga IKN Nusantara seperti peningkatan infrastruktur dan ekonomi regional, serta kerja sama lintas provinsi yang lebih erat.
    Threats (Ancaman)
    1) Degradasi Lingkungan dan Bencana Alam
    Ancaman terbesar bagi Kalimantan Tengah adalah bencana ekologis, seperti kebakaran hutan dan banjir, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan merusak harmoni sosial. Tantangan ini dapat memperlemah implementasi visi Harmonis dan Bermartabat.
    2) Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
    Ketidakmerataan ekonomi antar wilayah di Kalteng dapat memperburuk ketimpangan sosial, yang pada akhirnya berpotensi menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik, serta menghambat tercapainya visi Akuntabel dan Bermartabat.
    3) Perubahan Ekonomi Global
    Fluktuasi harga komoditas global, terutama disektor tambang dan perkebunan, dapat mempengaruhi perekonomian Kalimantan Tengah, yang masih bergantung pada sektor tersebut. Ini berisiko menghambat realisasi visi Energik dan Terdepan.
    4) Persaingan Antar Provinsi
    Kalimantan Tengah harus bersaing dengan provinsi lain di Kalimantan dan Indonesia dalam hal investasi, tenaga kerja terampil, dan teknologi. Jika tidak mampu beradaptasi dengan cepat, Kalteng dapat tertinggal dalam kompetisi ekonomi dan infrastruktur.
    STRATEGI PRIORITAS BERDASARKAN ANALISIS SWOT:
    Berdasarkan analisis SWOT terhadap visi Menuju KALTENG “HEBAT” (Harmonis, Energik, Bermartabat, Akuntabel, dan Terdepan), maka strategi prioritas yang dapat diterapkan untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang, serta mengatasi kelemahan dan mengantisipasi ancaman, sebagai berikut:
    1). Strategi SO (Strengths-Opportunities)
    Memanfaatkan kekuatan internal untuk meraih peluang yang ada:

  • Pengembangan Sumber Daya Alam secara Berkelanjutan
    Memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang melimpah untuk menarik investor, terutama disektor pertambangan dan perkebunan, dengan memastikan praktik pengelolaan yang berkelanjutan. Ini mendukung visi Energik dan Terdepan sambil menjaga kelestarian lingkungan (sejalan dengan visi Harmonis).
  • Peningkatan Pariwisata Berbasis Budaya dan Alam
    Keragaman budaya dan keindahan alam Kalteng dapat dikembangkan menjadi destinasi pariwisata berkelanjutan. Strategi ini akan memperkuat visi Harmonis dan Bermartabat, sekaligus meningkatkan pendapatan daerah dan menciptakan lapangan kerja.
  • Optimalisasi Dukungan Kebijakan Pemerintah Pusat
    Dengan adanya keselarasan visi Kalteng HEBAT dengan kebijakan nasional seperti Nawacita dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dapat mempercepat pembangunan infrastruktur strategis dan mendorong kolaborasi regional untuk mencapai visi Terdepan.
    2). Strategi ST (Strengths-Threats)
    Menggunakan kekuatan internal untuk menghadapi ancaman eksternal :
  • Penguatan Mitigasi Bencana dan Pengelolaan Lingkungan
    Dengan kekuatan dalam pengelolaan pemerintahan dan sumber daya, strategi mitigasi bencana harus diperkuat untuk mengatasi ancaman kebakaran hutan, banjir, dan degradasi lingkungan. Penerapan teknologi penginderaan jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografis) dapat digunakan untuk meningkatkan pengawasan, sesuai dengan visi Akuntabel.
  • Diversifikasi Ekonomi Lokal
    Untuk menghadapi ketergantungan pada komoditas global, Kalteng perlu memperkuat sektor-sektor lain seperti pariwisata, pertanian berkelanjutan, dan industri kreatif. Ini akan mengurangi risiko yang diakibatkan oleh fluktuasi harga komoditas global dan mendukung visi Energik.
    3). Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)
    Mengatasi kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal :
  • Pengembangan Infrastruktur Secara Prioritas
    Kelemahan infrastruktur yang belum merata harus diatasi dengan memanfaatkan peluang investasi dan bantuan pemerintah pusat. Fokus pada pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan akses telekomunikasi di wilayah pedalaman akan mempercepat realisasi visi Terdepan dan Bermartabat.
  • Peningkatan Kualitas SDM melalui Pendidikan dan Teknologi
    Untuk mengatasi tantangan rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kalteng harus memperkuat sektor pendidikan dengan program vokasi, pelatihan keterampilan, dan peningkatan akses teknologi informasi. Transformasi digital dapat mendorong generasi muda untuk terlibat dalam pembangunan ekonomi lokal, sesuai dengan visi Energik.
    4). Strategi WT (Weaknesses-Threats)
    Mengurangi kelemahan dan menghindari ancaman :
  • Penguatan Kapasitas Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan
    Untuk mengatasi keterbatasan kapasitas birokrasi, strategi reformasi birokrasi harus diprioritaskan, termasuk pelatihan pegawai, digitalisasi administrasi publik, dan peningkatan akuntabilitas pemerintah daerah. Hal ini akan membantu menghadapi tantangan tata kelola lingkungan dan pelayanan publik yang lebih baik, sesuai visi Akuntabel.
  • Pengurangan Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
    Kalteng perlu menerapkan kebijakan redistribusi ekonomi yang berkeadilan untuk mengurangi ketimpangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Program seperti pemberdayaan masyarakat, pembangunan perumahan, dan pengembangan UMKM akan membantu menjaga stabilitas sosial dan ekonomi ditengah ancaman polarisasi sosial dan ketimpangan ekonomi.
    Untuk mencapai visi Menuju KALTENG “HEBAT”, strategi prioritas dengan fokus utama pada:
    1) Pembangunan infrastruktur yang mendukung integrasi wilayah dan peningkatan aksesibilitas.
    2) Diversifikasi ekonomi melalui pengembangan sektor non-komoditas seperti pariwisata dan industri kreatif.
    3) Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan dan transformasi digital.
    4) Penguatan mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan untuk menjaga keseimbangan pembangunan dan kelestarian alam.
    5) Reformasi birokrasi dan peningkatan akuntabilitas untuk mendorong pemerintahan yang lebih responsif dan efisien.
    Visi Menuju KALTENG “HEBAT” memiliki kekuatan yang kuat dalam hal potensi sumber daya alam, keragaman sosial budaya, dan dukungan dari kebijakan pemerintah pusat. Tetapi tantangan terkait infrastruktur, kapasitas birokrasi, dan masalah lingkungan membutuhkan perhatian serius untuk mengoptimalkan peluang dan memitigasi ancaman yang ada. Dengan strategi yang tepat, visi ini dapat menjadi pendorong utama untuk mencapai pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di Kalimantan Tengah.